-->

Model Pembelajaran Quantum Learning

DePorter (2000:14) menyatakan: "Quantum merupakan interaksi yang rnengubah energi menjadi cahaya. Quantum Learning merupakan seperangkat rnetode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang psikolog yang berupaya mengembangkan prinsip yang disebut "suggestology" atau "suggestopedia. Menurutnya sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar dan setiap detil keadaan apapun memberikan sugesti positif atau negatif'.

Proses belajar yang dialami seseorang sang-at bergantung kepada lingkungan tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif, maka alcan bailc dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan buruk dampaknya bagi proses dan hasil belajar. Jika siswa memiliki kekuatan tersebut, maka siswa akan termotivasi untuk melakukan kegiatan.

Motivasi merttpakan kekuatan atau daya. Makmun (dalam Hidayat, http://www.mailarchive.com/ pramukan,yahoo roups.com/msg01857. htm J mengemukakan bahwa: "Motivasi merupakan suatu keadaan yang kornpleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari". 

Motivasi dapat muncul karena adanya sugesti positif dari siswa sebagai akibat dari lingkungan belajar yang menyenangkan. Suasana dan keadaan ruangan kelas menunjukkan arena belajar yang dapat mempengaruhi emosi sehingga sugesti-sugesti tersebut menjadi cahaya yang mamptt menjadi lokornoti€ yang dapat membangkitkan energi belajar: Sebagaimana rumus fisika yang terkenal dengan rumus kuantum E = mc2, energi merupakan masa kali keeepatan eahaya kuadrat.

Tubuh secara fisik dapat diartikan sebagai materi. Agar menghasilkan banyak energi cahaya, maka siswa berusaha menjalin interaksi, hubungan dan inspirasi (Hidayat, httpa/www.mailarehive:com/nramukagyahoogroups.eom/msg 01857.hm1 .

Quantum Learning memadukan Suggestvlogy, neurolinguistik (NLP) dan pemercepatan belajar dengan teori. Neuroligistik (NLP), yaitu suatu penelitian yang mengkaj i bagaimana otak mengatur informasi yang ada. Adanya hubungan antara keterlibatan emosi, memori jangka panjang dan belajar. "Neuorolinguistik dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian diantara siswa dan guru" (Porter dan Hernacki, 1999:14).

Hal senada juga dikemukakan Baharudin (dalam Hidayat, http://www .mailarchive.com/uramukagyahoo rg-o_u,ps.com/msg1857.htm1) bahwa:

"Neuro-Linguistik Programming (NLP), berbicara mengenai bagaimana cara pengendalian fisiologis bisa mempengaruhi atau mengendalikan emosi dan otak. Tinggi rendahnya kemampuan fisiologis ini tergantung pada tinggi atau rendahnya tingkat kesehatan tubuh. Secara sederhana NLP berperan melalui pengendalian fisiologis yang baik dapat meningkatkan atau mengembangkan pola pikir yang lebih baik. Pola pikir yang membuat perilaku seseorang sehari-hari menjadi kompetitif, mampu mencapai hasil kerja yang luar biasa dan pada akhirnva akan membuat seseorang mencapa.i kehidupan yang lebih baik dan bernilai"

Daniel Goleman (dalam Hidayat menjelaskan bahwa: 

"Seseorang dalam menjalani kehidupan dan belajar bukan saja melibatkan IQ tetapi juga melibatkan emosi". Suasana dan pikiran (kekuatan emosi), bekerja sama dalam pikiran dan rasional, mengaktiflcan atau menonaktitkan pikiran sehingga dapat menuntun keputusan seseorang setiap waktu. "IQ tidak dapat bekerja pada puncaknya jika tidak ada keterlibatan emosional" (DePorter dkk,2000:22).

Perpaduan Quantum Learning lainnya adalah pemercepatan belajar (accelerated learning), merupakan seperangkat metode dan teknik pembelajaran yang memungkinkan anak didik dan kecepatan yang mengesankan, tetapi melalui upaya normal dengan penuh keceriaan. Belajar quantum menyatukan permainan, hiburan, eara berpikir dan bersikap positif. "Kebugaran fisik dan kesehatan emosional yang terpelihara dan dikemas secara sinergis dalam aktivitas pembelajaran mendorong terjadinya pernereepatan belajar" Hidayat 

Berdasarkan beberapa uraian pengertian Quantum Learning dapat ditarik kesimpulan bahwa Quantum Learning adalah suatu model belajar yang memadukan antara berbagai sugesti positif dan interaksinya dengan lingkungan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Lingkungan belajar yang menyenangkan serta muneulnya emosi sebagai keterlibatan otak dapat menciptakan sebuah interaksi yang baik dalam proses belajar yang akhirnya dapat menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang sehingga secara langsung dapat mempengaruhi proses belajar.


Quantum Learning memberikan informasi yang mencakup bidang dan keterampilan sebagai berikut ini:
  1. Bersikap positif 
  2. Termotivasi 
  3. Menemukan cara belajar anda
  4. Menciptakan lingkwngan belajar yang sempurna Membaea dengan eepat
  5. Membuat catatan dengan efektif 
  6. Mempelajari teknilc menulis yang canggih Berpikir kreatif
  7. Mengembangkan hafalan yang menakjubkan


Berikut 7 cara yang diberikan Quantum Learning guna menunjang kesuksesaan anak
  1. Meningkatkan kemampuan akademis yang berdampak pada peningkatan nilai pelajaran serta mengembangkan rasa percaya diri dan motivasi dalam diri anak dan remaja.
  2. Menciptakan dukungan kelompok sebaya yang baik untuk membangkitkan semangat berusaha, berprestasi dan berperilaku positif antar anak dan remaja dalam kelompoknya.
  3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, mendengarkan dan kemampuan bersosialisasi dengan teman seusia.
  4. Anak dan remaja akan menemukan gaya belajar mereka yang akan sangat membantu dalam proses belajar mereka di sekolah.
  5. Anak dan remaja akan menemukan gaya belajar mereka yang akan sangat membantu dalam proses belajar mereka di sekolah.
  6. Meningkatkan kemampuan anak dan remaja dalam menyelesaikan masalah serta berpikir secara kreatif.
  7. Memberikan jaminan sebuah program yang aman, menantang raik secara fisik maupun intelektualitas, kreatif dan menyenangkan bagi anak dan remaja.

Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan benar, maka paradigma yang harus dianut oleh siswa dan guru sesuai dengan model pembelajaran Quantum Learning adalah sebagai berikut:
  • Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga bisa saling berfungsi sebagai fasilitator.
  • Bagi kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika diiakukan daiam suasana yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal, penataan duduk, penataan sinar atau cahaya yang baik sehingga peserta merasa santai dan rileks.
  • Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan berbeda yang men.ipakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu merubahnya dengan demikian perasaan nyaman dan positif akan terbentuk dalam menerima informasi atau materi yang diberikan oleh fasilitator.
  • Modul pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk sederhana dan lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung.
  • Dalam menyerap dan mengolah informasi otak menguraikan dalam bentuk simbol atau asosiatif sehingga materi akan lebih mudah dicerna bila lebih banyak disajikan dalam bentuk gambar, diagram, flow atau simbol.
  • Kunci menuju kesuksesan model quantum learning adaiah latar belakang (background) musik klasik atau instrumental yang telah terbukti memberikan pengaruh positip dalarn proses pembelajaran. Musik klasik dari Mozart, bach, Bethoven, dan Vivaldi dapat meningkatkan kemampuan mengingat, mengurangi stress, meredakan ketegangan, meingkatkan energi dan membesarkan daya ingat. Musik menjadikan orang lebih cerdas (Jeannete Yos)
  • Penggunaan Warna dalam Model Quantum Learning dapat meningkatkan daya tangkap dan ingat sebanyak 78%.
  • Metoda peran dimana peserta berperan lebih aktif dalam membahas materi sesuai dengan pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuat belajar serupa bekerja (pembelajaran orang dewasa).
  • Sistem penilaian yang disarankan uatuk abad 21 dalam pembelajaran adalah 50% penilaian diri sendiri, 30% penilaian teman, 20% penilaian trainer atau atasan (Jeannetta Vos)
  • Umpan balik yang positif akan mampu memotivasi anak untuk berprestasi namun umpan baiik negative akan membuat anak menjadi frvstasi. Ini berdasar hasil riset pakar masalah kepercayaan diri, Jack Carfiled

0 Response to "Model Pembelajaran Quantum Learning"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel