-->

Tahap-Tahap Audit Operasional

Pelaksanaan audit operasional harus mengikuti tahap – tahap tertentu dalam setiap penugasan walaupun sasaran berbagai audit berlainan. Penemuan harus didukung oleh fakta dan data tertulis. Namun secara umum audit operasional meliputi beberapa tahap. Adapun tahap – tahap audit operasional menurut Tunggal (2000) sebagai berikut :

1. Usulan dan pengenalan

Pertemuan awal auditor dengan manajemen sangat membantu dalam menetapkan hubungan baik antara mereka selama tahap audit. Selama itu auditor mengenali tujuan organisasi. Auditor juga harus mendapatkan dan menelaah informasi lain, seperti aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasi, struktur organisasi dan posisi unit organisasi serta bidang pemisahnya dalam organisasi secara keseluruhan.

2. Survei pendahuluan

Survei pendahuluan dilakukan pada permulaan audit. Selama tahap ini auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan diuji, pada tahap ini juga pertanyaan yang relevan dapat diajukan kepada manajemen operasi. Informasi yang diperoleh adalah informasi data keuangan dan statistik, rencana dan anggaran, pengukuran lain serta sistem yang dipercaya oleh manajemen untuk memonitor kinerja. Auditor harus menggunakan kuisioner yang tepat dan bagan arus untuk mengidentifikasi area yang dimaksud (area of concern).

3. Penelaahan pendahuluan

Pada tahap ini, memberikan pengertian yang lebih lengkap mengenai tipe keterampilan staff dan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit secara lengkap. Puncak tahap ini adalah merumuskan dan mendesain suatu program yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program kerja tersebut akan termasuk teknik audit khusus yang akan digunakan.

4. Pengujian yang rinci

Pada tahap ini, kelengkapan dan akurasi data akan ditentukan. Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin perhatian manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci dapat diarahkan terhadap :

a. Apakah sasaran dan tujuan yang akan dicapai dalam anggaran telah diotorisasi ?

b. Apakah informasi yang penting dan dapat dipercaya tersedia bagi manajemen tepat pada waktunya dan apakah informasi tersebut digunakan ?

c. Apakah biaya aktivitas operasional secara wajar sepadan dengan manfaat yang dicapai ?

d. Apakah aktivitas operasional mencapai hasil yang dimaksudkan ?

e. Apakah aktivitas operasional terus menerus memenuhi kebutuhan target yang ditetapkan ?

f. Apakah terdapat suatu kebutuhan yang berkesinambungan untuk aktivitas tersebut ?

Data tersebut dapat diperoleh melalui berbagai sumber yang berbeda dan melalui berbagai teknik seperti pengujian statistik, survei personal, mengirim kuisioner, melaksanakan analisis perbandingan, menilai dan menganalisis informasi keuangan, memperoleh informasi dari pihak ketiga dan sebagainya.

5. Mengembangkan dan menelaah temuan audit

Auditor harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup mengenai aktivitas yang diaudit, agar dapat mengembangkan kriteria pemeriksaan yang memadai. Standar yang digunakan dalam audit operasional dapat diperoleh dari organisasi sendiri ataupun dari industri dimana organisasi tersebut beroperasi. Standar tersebut mencakup daftar tujuan, sasaran, referensi anggaran, catatan kinerja masa lalu, kebijakan, prosedur, petunjuk atau pedoman ataupun rata – rata dari industri. Diperlukan suatu analisis yang cermat untuk menetapkan temuan pemeriksaan, untuk itu salah satu teknik yang lazim digunakan adalah dengan menelaah secara keseluruhan semua bahan bukti yang mendukung.

6. Pelaporan

Laporan audit operasional merupakan alat yang formal untuk memberitahukan manajemen puncak temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya. Sebaiknya laporan ini juga harus jelas tujuan, ruang lingkup, pendekatan umum dan prosedur yang akan digunakan. Semua fakta dan informasi yang relevan terhadap temuan yang dilaporkan harus dimasukan laporan naratif, bagan tabel dan grafik.

7. Tindak lanjut setelah pemeriksaan

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dimasukan dalam laporan pemeriksaan telah dilaksanakan. Apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksudkan, maka carilah penjelasan untuk itu. Penelahaan lebih lanjut dapat dilakukan dalam waktu enam bulan setelah penerbitan laporan pemeriksaan untuk memberikan kesempatan bagi auditor untuk memperoleh umpan balik atas efektivitas dan kesulitan dalam mengimplementasikan rekomendasi auditor (h.15).

0 Response to "Tahap-Tahap Audit Operasional"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel