-->

Keperawatan Gerontik Intergumen

Artikel tentang keperawatan gerontik intergumen
Ada beberapa teori biology yang dianggap mampu menjelaskan berbagai penurunan kondisi baik penurunan bentuk anatomis maupun secara fisiologis (fungsi tubuh) apabila seorang manusla mengalami penuaan.

Teori pertama, menyatakan bahwa semakin cepat suatu organisme hidup maka semakin cepat pula mereka menua. Hal ini terjadi karena kehidupan cepat didefinisikan sebagai proses differensiasi dan pertumbuhan yang cepat serta metabolisme yang tinggi (Kimbal, 1983) sehingga sel-sel lebih cepat mengalami penuaan.

Teori Kedua menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dan penumpukan sisa metabolit yang bersifat racun. Penumpukan tersebut secara berangsur-angsur mengurangi kemampuan sel untuk berfungsi sehingga akhirnya menjadi tua. Sel tidak dapat mengelak dan penumpukan ini karena kolagen sebagai protein struktural yang merupakan selubung ekstraseluler sebagian besar sel tubuh menjadi tidak lentur dan tidak mudah larut.
Keperawatan Gerontik Intergumen

Seperti diketahui, ketika kolagen pertama kali dibentuk, zat ini bersifat lentur dan mudah larut dan hal ini menunjukkan bahwa sel belum menua. Namun demikian lama-kelamaan rantai polipeptida yang terbuat dan kolagen terikat terus bersama sehingga kelarutan dan kelenturan (permeabilitas) dari bahan tersebut berkurang. Akibat pengurangan permeabilitas ini maka lalu lintas bahan antar-sel mengalami banyak hambatan.

Kemungkinan ini pula yang dijadikan dasar dalam pemunculan hipotesis bahwa penuaan mengakibatkan terjadinya perubahan hormon (Hermann dan Berger, 1999) Teori ketiso, menyatakan bahwa penuaan terjadi sebagai akibat kondisi lingkungan yang merugikan gen-gen yang berhubungan dengan sel badan atau scl-sel somatik (Kanungo, 1994).  

Menurut Burnet dalam Kimbal (1983) mutasi gen somatik yang tidak dengan cepat diperbaiki oleh enzirn DNA polimerase akan menumpuk pada sel sehingga gen-gen tersebut mulai menghasilkan protein yang tidak sempurna yang mengakibatkan eflsiensi sel berkurang. Apabila protein yang tidak sempurna ini menjadi enzim maka proses mutasi somatik akan terjadi secara lebih cepat.

Akibatnya, sel akan mati (merupakan proses penuaan) atau bahkan mengalami kanker. Dr. H.  Samino, Sp S(K) dalam seminar mengenai lansia mengungkapkan, bahwa proses penuaan adalah merupakan akumulasi secara progresif dan berbagai perubahan patafisiologi organ tubuh yang berlangsung seiring berlalunya waktu, selain itu proses penuaan akan meningkatkan kemungkinan terserang penyakit bahkan kematian.  Pada akhirnya penuaan mengakibatkan penurunan kondisi anatomis dan sel akibat terjadinya penumpukan metabolit yang terjadi di dalam sel. Metabolit yang menumpuk tersebut tentunya bersifat racun terhadap sel sehingga bentuk dan komposisi pembangun sel sendiri akan mengalami perubahan.

Di samping itu karena permeabilitas kolagen yang ada di dalam sel telah  sangat jauh berkurang, maka kekenyalan dan kekencangan dan otot, terutama pada bagian integumen akan sangat jauh menurun. Hal inilah yang secara kasat mata dapat dilihat berupa kulit keriput pada manusia yang mengalami proses penuaan. Sesungguhnya proses perubahan di atas hampir terjadi di setiap sel, hanya saja karena sel kulit (sistem integumen) merupakan lapisan luar tubuh yang berhubungan dengan dunia luar, maka sel inilah yang jelas dapat langsung dilihat. Selain itu dampak penuaan secara Fisiologis dalam suatu sel baik secara bentuk maupun komposisi zat pembangunnya dipastikan akan mempengaruhi fungsi dari sel maupun organisme tersebut secara keseluruhan.

Sebagai Konsultan Neurology, Dr. Samino mengungkapkan ada berbagai tanda-tanda kemunduran proses Faali (menua) yaitu, menurunnya elastisitas jaringan (elastin dan kolagen, hilangnya kemampuan proliferasi sel, pemendekan rantai kromosom, meningkatnya kesalahan transkripsi genetic yang memungkinkan timbulnya neoplasia atau kanker dan terjadinya degenerasi pada organ-organ. Menurunnya sistem imunitas, musculoskeletal, kardiovaskuler, pembuluh darah, pernapasan, susunan saraf pusat dan tepi, pempisan rambut.

Selain itu yang perlu disadari adalah bahwa menua merupakan suatu hal yang fitrah dan akan berjalan terus, yang terpenting bahwa kita bisa mengatasi atau mengurangi dampak buruk terhadap fungsi kehidupan ujarnya. (fajar al fajri, Natural vol 8, 2005, hal 9-10).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel